AGAR
ORANG TUA TIDAK TERTIPU
Saat
ini anak-anak kita yang di kelas 6 SD, 3 SMP dan SMA di hadapkan pada harapan
baru jenjang sekolah yang lebih tinggi. Disini peran orang tua harus jelas dan
tegas dalam memilihkan sekolah untuk mereka. Yang harus di mengerti adalah anak
kita tidak mungkin hidup sendiri akan tetapi anak kita akan bertemu dengan
teman baru dan lingkungan yang baru. Semua itu harus jadi perhitungan orang tua
dalam memilihkan sekolah untuk anak-anaknya. Dan saat ini pun anak kita
juga punya pergaulan yang sedikit atau banyak telah membentuk watak dan
mempengaruhi harapan-harapanya. Maka tidak benar jika orang tua dalam hal ini
menyerahkan sepenuhnya kepada pilihan anak. Akan tetapi jauh-jauh hari orang
tua harus sudah memikirkan dan merencanakan dimana anaknya hendak sekolah di
samping memperhatikan kemauan dan bakat sang anak. Dalam Kriteria orang tua
yang terpenting adalah keselamatan akhlak dan agama anak-anaknya kemudian
tercapai cita-cita mulianya.
Islam
sangat mendukung orang-orang aktif, ktreatif dan inovatif sebagai penguat
Islam. Maka kita butuh dokter, pakar ekonomi, pakar politik dan ahli pertanian
yang semua itu tidak lain adalah demi tertunaikanya kewajiban fardhu kifayah
kita. Akan tetapi semua itu tidak ada nilainya di hadapan Allah jika bukan dari
orang-orang yang kenal Allah. Karena keahlian bagi orang yang tidak kenal Allah
adalah pembuka celah baru untuk bermaksiat. Bahkan ada kemaksiatan besar yang
sulit di lakukan kecuali oleh orang-orang yang punya keahlian, atau ada
kemaksiatan tidak di rasa sebagai kemaksiatan karena kebodohan. Jika kita ingi
anak kita menjadi dokter harus kita rencanakan bagaimana agar menjadi dokter
yang berakhlaq mulia, rajin solat yang bisa menitikkan air mata di malam hari
karena takut kepada Allah. Begitu juga kepakaran yang lainya. Kita tidak ingin
ilmu fardhu kifayah di peroleh oleh anak kita akan tetapi anak kita tidak
bisa menjalankan kewajiban untuk dirinya sendiri (fardhu ain). Kita tidak ingin
anak kita menolong orang di sekitarnya akan tetepi dirinya sendiri tidak
selamat. Kita tidak ingin anak kita mendapatkan gelar sarjana dan kepakaran
dalam disiplin ilmu tertentu akan tetapi tanpa kita sadari anak kita juga
bergelar pezina dan pemabuk (Na’udhubillahi Mindhalik).
Sebelum
semuanya berlalu, saat inilah waktunya kita untuk berfikir dan berusaha
menjadikan anak-anak kita anak yang di cintai Allah SWT. Anak adalah
nikmat sekaligus amanat, jangan sampai kita salah mengarahkan anak kita
hingga akhirnya di akhirat nanti nikmat ini berubah menjadi bencana sebab kita
masuk neraka. Jangan menyogok di saat memilihkan sekolah anak kita hanya karena
menuruti keinginan hawa nafsu kesombongan tergiur lebel sekolah favorit. Karena
hal itu adalah bibit ketidak jujuran dan kejahatan yang kita tanamkan di
hati anak kita . Itulah yang menjadikan sebab ilmu yang diperoleh anak
kita tidak bermanfaat. Kemudian, lihat akidah yang dianut oleh lingkungan
sekolah yang akan kita pilihkan untuk anak kita. Hingga kitapun tahu di samping
kuliah, kepada siapa kira-kira anak kita akan menimba ilmu agama. Sebab
kesesatan saat ini beragam dan dikemas dengan berbagai kemasan dengan lebel
ilmiah yang amat membahayakan anak kita. Kita juga harus melihat calon tempat
tinggal anak kita, jangan sampai tanpa kita cermati ternyata anak kita masuk
dalam pergaulan kotor dengan zina dan minuman keras serta lingkungan orang yang
tidak takut kepada Allah.
Bagi
yang ingin masuk pesantren atau kuliah keagamaan, para orang tuapun di tuntut
cermat dan jeli dalam memilihkan pesantren dan kampus untuk anak-anaknya.
Bahkan disaat seperti ini orang tua dituntut lebih cermat lagi dari yang
anaknya mengambil pendidikan umum. Sebab pesantren dan kampus Islam saat
ini juga banyak yang tercemari polusi akidah sesat dan akhlak yang tidak
terpuji. Karena sudah pakai lebel agama maka jika salah lebih susah
untuk di sadarkan dari yang lainya. Agar tidak salah pilih, bangun
komunikasi dengan orang alim dan soleh yang secara lahir terbukti takut
kepada Allah, menjaga syariat Rasulillah, untuk bisa mengarahkan kita dalam
memilihkan sekolah dan pesantren untuk anak-anak kita. Jangan lupa sertakan
sholat istikhoroh.
Wallahu a’lam bishshowab.
Wallahu a’lam bishshowab.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar